MAKALAH PENJAS (BOLA VOLI,SOFTBALL DAN ATLETIK)
BOLA
VOLI
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup
berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula
variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua
orang pemain. Olahraga Bola Voli dinaungi FIVB (Federation Internationale de
Volleyball) sebagai induk organisasi internasional, sedangkan di Indonesia di
naungi oleh PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia)
Sejarah Olahraga Voli
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942.
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan terERsebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
Sejarah Awal Olahraga Voli di Indonesia
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.
Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah :
* Uni Sovyet
* Kuba
* Jepang
* Yunani
* Brazil
* Polandia
* Bulagaria
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.
Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. Mochamad Sanusi, perbolavolian makin meningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.
Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta penjelasan yang telah disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah perubahan pada Mintonette. Perubahan pertama yang terjadi pada permainan tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead yang juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan, nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan nama Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan.
Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan-gerakan utama yang terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola tersebut jatuh ke tanah (volley). Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu “Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA (United States Volleyball Association) memilih untuk mengeja nama tersebut dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah persatuan olahraga bola voli yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan diserahkan oleh Morgan.
Alat Permainan Olahraga Voli
Lapangan permainan Olahraga Voli
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter.Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.
Bola Olahraga Voli
Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).
Net Olahraga Voli
Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter.
Sistem Pertandingan Olahraga Voli
Sejarah Olahraga Voli
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942.
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan terERsebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
Sejarah Awal Olahraga Voli di Indonesia
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.
Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah :
* Uni Sovyet
* Kuba
* Jepang
* Yunani
* Brazil
* Polandia
* Bulagaria
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.
Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. Mochamad Sanusi, perbolavolian makin meningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.
Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta penjelasan yang telah disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah perubahan pada Mintonette. Perubahan pertama yang terjadi pada permainan tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead yang juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan, nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan nama Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan.
Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan-gerakan utama yang terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola tersebut jatuh ke tanah (volley). Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu “Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA (United States Volleyball Association) memilih untuk mengeja nama tersebut dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah persatuan olahraga bola voli yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan diserahkan oleh Morgan.
Alat Permainan Olahraga Voli
Lapangan permainan Olahraga Voli
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter.Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.
Bola Olahraga Voli
Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).
Net Olahraga Voli
Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter.
Sistem Pertandingan Olahraga Voli
- Sistem
pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group
terdiri dari 4 (empat) tim.
- Setiap
tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan
dan 4 pemain cadangan.
- Pergantian
pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak
dibatasi.
- Pertandingan
tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
- Jumlah
pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
- Apabila
di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
- Setiap
pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak
sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
- Sistem
hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri
(24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali
unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
- Kemenangan
dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan
dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
Kesalahan meliputi:
- Pemain
menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
- Tidak
boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa
mengenai dasar lapangan.
- Bola
yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum
menyentuh permukaan lapangan.
- Pada
saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan,
begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar
dihitung sebagai poin bagi lawan.
- Seluruh
pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
- Pemain
melakukan spike di atas lapangan lawan.
- Seluruh
bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
- Para
pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung
sebagai double faults.
- Setiap
team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir.
Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki
nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai
angka 13.
- Time
out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1
menit.
- Diluar
dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
internasional.
SOFTBALL:
Ø Pengertian
Softball
Softball
adalah olahraga yang digemari, terutama oleh para pelajar dan mahasiswa.
Biasanya, mereka menggunakan seragam sekolah yang menarik disertai teriakan
istila-istilah asing ketika bermain. Olahraga ini di Indonesia mirip dengan olahraga kasti. Namun demikian,
permainan softball benar-benar membutuhkan ketangkasan dan kecerdikan karena
hal ini sangat berpengaruh pada pemain. Permainan ini dilakukan secara beregu.
Olahraga
softball lahir di Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancock tahun
1887 di kota Chicago. Semula, permainan ini hanya sebagai rekreasi dan
dimainkan di ruangan tertutup. Daya tarik utama adalah karena permainan ini
dapat dilakukan oleh semua usia, baik pria maupun wanita. Lalu dari Amerika
berkembang ke Kanada dan dari sanalah berkembang ke seluruh dunia. Sampai tahun
1966 di Indonesia, olahraga softball masih dianggap
sebagai olahraga kaum wanita. Setelah SEA GAMES di Bangkok, barulah di Indonesia
dimainkan untuk kaum pria. Melihat perkembangannya sangat pesat dab softball
mulai memasyarakat, maka dibentuklah organisasi softball yang bernama
'Perserikatan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia' atau disingkat
PEBASASI. Kejuaraan nsional pertama diadakan tahun 1967 di Jakarta. Pada PON
VII di Surabaya, Softball merupakan salah satu cabang yang dipertandingkan.
Ø Lapangan dan
Perlengkapan Permainan
Lapangan
permainan softball berbentuk segi empat dengan ukuran
panjang sisi-sisinya 16,67 meter. Jarak dari pelempar (pitcher plate) ke
homebase adalah 13,07 meter. Ukuran tempat pitcher plate adalah 60x15 cm. Perlengkapan untuk
penjaga adalah sarung tangan yang terbuat dari kulit tebal seberat 283,33 gram.
Untuk penjaga belakang, selain sarung tangan juga pelindung muka dan kepala
serta pelindung badan ataubody protector. Bola terbuat dari
kulit berwarna putih dengan berat 190 gram, keliling bola sekitar 30 cm.
Pemukul terbuat dari kayu sepanjang 40 cm. Dalam permainan softball,
masing-masing regu terdiri dari 9 pemain. Lapangan dilengkapi dengan empat base
atau home plate.
Ø Peraturan
Permainan Softball
A.
Pemain
Peraturan
yang penting untuk diperhatikan adalah sebagai berikut,
1)
Satu regu terdiri dari 9 orang pemain.
2)
Pergantian pemain harus diberitahukan kepada umpire atau wasit.
3)
Pemain yang sudah diganti tidak boleh bermain lagi.
4)
Pemain juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu infielder dan oufielder.
B.
Permainan
Peraturan
untuk permainan adalah sebagai berikut.
1)
Untuk menentukan siapa yang menjadi partai penjaga (home team) dan siapa yang
menjadi partai
pemukul (visiting team), harus dilakukan undian atau toss dengan uang logam.
2)
Permainan dilakukan dalam tujuh inning. Untuk pertandingan antarsekolah, dapat
dibatasi dengan
waktu 1.5 jam tetapi dengan catatan sesudah mencapai inning penuh (perjanjian
setempat).
3)
Apabila salah satu regu tidak datang di lapanan pada waktu pertandingan, regu
tersebut
dinyatakan kalah dan regu lawan mendapat nilai 7-0.
4)
Nilai tidak dihitung bila terjadi bersamaan dengan terjadinya out di firstbase
atau dikatuk di
tempat lain (sebelum mencapai base).
C.
Pemukul Dinyatakan Mati
Peraturan
untuk pemukul adalah sebgai berikut.
1)
Pada pukulan kedua langsung ditangkap catcher.
2)
Firstbase telah dibakar sebelum pemukul mencapainya.
3)
Terjadi bound foul pada pukulan ke-3.
4)
Foulball yang ditangkap langsung.
5) infield fly rule (pukulannya melambung
tinggi dan jatuh di sekitar lapangan segiempat, saat ada
pelari di first, atau first dan second atau first second dan thirdbase sebelum
2 outs).
6)
Dikatuk sebelum mencapai base pertama.
7)
Flyball yang ditangkap langsung oleh outfielder.
D.
Mendapatkan Nilai atau Angka
Peraturan
mengenai nilai adalah sebagai berikut.
Setiap
pemain atau batter yang berhasil kembali ke home dengan selamat dan melalui
jalan yang benar, baik atas pukulannya sendiri maupun pukulan orang lain akan
mendapatkan nilai satu.
Ø Teknik Dasar
Permainan Softball
Teknik dasar yang
harus dikuasai oleh seorang pemain softball adalah melempar, menangkap,
memuukul bola, lari mengelilingi lapangan, sliding, dan tanging. Teknik bermain
softball tersebut akan diuraikan sebagai.berikut.
A.
Cara Memegang Bola
Cara
memegang bola bermacam0macam sesuai dari ukuran tangan (jari-jari) pemain. Jika
jari pemain tersebut besar dan panjang, dia dapat menggunakan pegangan dengan
dua jari. Sebaliknya, bila tangannya kecil dan jarinya pendek dia dapat
menggunakan pegangan tida jari atau empat jari.
B.
Menangkap dan Melempar Bola
Teknik
menangkap bola terdiri dari tiga teknik, yaitu
1)
Teknik menangkap boa yang bergulir di tanah.
2)
Teknik menangkap bola yang melambung.
3)
Teknik menangkap bola lurus.
Teknik
melempar bola terdiri dari beberapa teknik yaitu
1)
Teknik lemparan dengan ayunan ke atas.
2)
Teknik lemparan dengan ayunan samping.
3)
Teknik lemparan ke bawah.
4)
Teknik lemparan dengan lecutan tangan.
C.
Teknik Memkul Bola
Teknik
memukul dalam permainan softball ada dua macam, yaitu
1)
Memukul bola dengan ayunan penuh (swing).
2)
Memukul bola tanpa ayunan (bunting).
Ø Taktik Penyerangan
Taktik
penyerangan (offensive strategy) dalam permainan softball merupakan
siasat yang digunakan oleh regu yang mendapat giliran memukul, baik secara
individu maupun kelompok untuk menyerang lawan dan berusaha untuk memperoleh
nilai supaya dapat memenangkan pertandingan. Taktik penyerangan yang sering
dilakukan oleh pemain adalah sebagai berikut:
1. Pukulan Tanpa Ayunan (sacrifice bunt)
Sacrifice
Bunt adalah usaha battter
melakukan pukulan ke arah first base, pitcher, atau third base untuk
membantu pelari menuju bas di depannya. Jika ada pelari pada base pertama, agar
pelari dapat mencapai base 2 maka batter mengarahkan pukulan ke arah base 1.
Dengan demikian, memaksa penjaga base 1 mengejar bola bunt tersebut, harapannya
adalah penjaga base 1 terpancing mematikan pelari yang terdekat (batter)
sehingga pelari pada base 1 dapat selamat mencapai base 2. Apabila ada pelari
pada base 1 dan 2 maka bunt diarahkan pada base 3, sehingga third basement
terpaksa memungut bola dengan harapan tidak terjadi force out ataupun double
play. Dengan demikian, pelari pada base 1 dan base 2 dapat selamat mencapai
base berikutnya.
2. Pukul dan Lari (Hit and Run)
Hit
and run adalah siasat yang dilakukan oleh batter untuk membantu agar base
runner dapat maju beberapa base di depannya dengan selamat. Taktik ini
dilakukan apabila ada pelari di base 1 atau ada pelari di base 1 dan 2. Taktik
hit and run dapat dipergunakan jika tim telah unggul satu angka sebelum
terjadi dua out.
3. Pukulan Melayang (Sacrifice Fly)
Teknik
ini sangat tepat dilakukan pada saat pertandingan berlangsung ketat. Sacrifice
fly harus dilakukan oleh seorang batter yang baik karena harus memukul bola
melambung ke arah outfielder. Setelah bola dipukul jauh dan melambung ke arah
outfielder, pelari pada base bersiap
meninggalkan base. Jika kemungkinan bola tidak tertangkap fielder, pelari dapat
langsung menuju base di depannya atau home. Tetapi, jika diperkirakan bola
dapat ditangkap oleh fielder maka pelari siap berada di base, bersamaan dengan
bola menyentuh glove penjaga, langsung lari secepatna mencapai base di
depannya. Dengan demikian, batter out tetapi dapat memasukkan pelari.
4.
Mencuri Base (The Steal)
The
steal adalah siasat yang dilakukan
oleh pelari di base. Keberhasilan siasat ini dipengaruhi oleh kecepatan dan
kejelian pelatih melihat pelepasan bola dari pitcher yang dengan segera
melompat meninggalkan base. Di samping itu, ditunjang kemampuan sliding untuk
mencapai base yang dituju. Di pihak lain, steal akan berhasil lebih baik dengan
bantuan batter mengganggu catcher, sehingga bola yang dilepas oleh picther
tidak tertangkap oleh catcher.
Ø Taktik Pertahanan
(Defensive Strategy)
Pada
dasarnya strategi pertahanan adalah siasat atau usaha dari regu penjaga
lapangan untuk bertahan dan mematahkan atau menangkis serangan lawan, dengan
jalan mematikan pelari, ataupun batter, agar tidak dapat maju ke base di
depannya dan tidak memperoleh nilai. Berikut ini adalah beberapa strategi
pertahanan dalam permainan softball.
Ø Menguasai Pelari
Strategi
ini dilakukan dengan cara masing-masing pemain menjaga pelari agar tidak dapat
melanjutkan ke abse di depannya.
Ø Mematikan dengan
pasti
Yang
dimaksudkan dengan mematikan dengan pasti adalah seorang pemain harus jeli
untuk memilih pemain lawan yang lebih mudah atau paling mudah dimatikan.
Ø Mematikan lebih
dari satu
Yang
dimaksudkan dengan mematikan lebih dari satu adalah seorang pemain mencoba
mematikan lebih dari seorang pemain lawan.
Ø Mati Terpaksa
(Force out)
Force
out terjadi jika penjaga lapangan menyentuh base dengan membawa bola sebelum
pelari dapat mencapai base yang dituju.
Ø Menjaga Pukulan
Menahan (Bunt)
Yang
dimaksudkan adalah bagaimana agar penjaga lapangan dapat menangkap bunt tanpa
meninggalkan base terlalu lama.
Ø Menjaga Bola
Lambung
Yang
dimaksudkan adalah bagaimana agar penjaga dapat menentukan arah bola lambung
dan siapa yang harus menangkapnya.
Ø Menjaga mencuri
Base (Steal)
Apabila
pemain lawan melakukan strategi steal, yang harus dilakukan adalah bergerak ke
arah base dan menyebutkan "steal".
Ø Menyambung atau
Meneruskan (Relays Ball)
Ketika
bola berada di daerah outfield, cara paling baik untuk melemparkan kembali bola
ke arah infield adalah melakukan relay dengan beberapa pemain.
Ø Memotong Bola (Cut
off the Ball)
Yang
dimaksud adalah jika ada pelari yang akan membuat nilai, sebelum diterim
catcher bola dipotong oleh pemain lain di depan home plate.
Ø Mematikan Dua
Pelari (Double Play)
Double
Play adalah membuat 2 pemain mati dalam satu rangkaian permainan
ATLETIK :
Pengertian dan Sejarah
Atletik:
Ø Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal daribahasa
Yunani "athlon"
yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang
diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk
organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Ø Sejarah
Atletik Atletik adalah
event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah
perlombaan lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik
Eropa : Panhellenik Games The Pythian Game(dimulai6 Sebelum Masehi)
digelar di Argolid setiap dua tahun.The Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum
Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahThe Roman Games Berasal
dari akar Yunani murni, Roman game memakai perlombaan lari dan melempar.
Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan
memakai pertempuran galiatoral, yang nuga sama-sama 527 Sebelum Masehi) digelar
di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games(dimulai 51 memakai panggung).
Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan
Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga
ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak
seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan
tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat
sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.
Ø Di
abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk denganolahraga reguler dan latihan di rezim
sekolahan. Royal Millitary College diSandhurst mengklaim
menggunakan ini pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata.
Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury,
Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri
pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia
seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana
Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisisr pada tahun 1849,
tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.
Ø Atletik
modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang
ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat didalam
trek. Atletik termasuk didalam Olimpiade modern di tahun 1896 dan membentuk
dasar-dasarnya kemudian Wanita pertamakali dibolehkan berpartisipasi di trek
dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola
internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan
beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan
regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games.
Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF
World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor
Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar,
khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.
Ø AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan
pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada
akhir tahun 1970. Sebuah badan baru
bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track
and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan
struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA
untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima
uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.
Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim
dingin dan musim outdoor,
digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor
adalah 200m dan terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan
indoor memiliki belokan yang lurus untuk mengkompensasikan belokan yang ketat.
Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor
dengan pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m haling rintang (diganti dengan
sprint 60m dan 60 m hlang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint
dan 55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan
400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya
pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m
adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak
lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa
menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang
terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang
ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya
dilombakan.
Di event
lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah,
lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan
tolak peluru ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya tidak ada
ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik dari
perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300,
600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia,
lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di
Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu
60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk
pria (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat
galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk wanita dan
decathlon
Lintasan dan
Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi.
Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa
lintasan tua berukuran 440 yardm dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval
dan tidak 400m/440 yard karena keadaan geografis.
Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua
memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa
termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini isa
ada di luar atau di dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau
lebar. Sangat umum dimana lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan
bermain yang dipakai untukAmerican
Football, sepak bola,
atau lacrosse. Lapangan didalam ini
biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau
karpet buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping selama turnamen panjang.
Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar
lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan
implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.
Ada variasi
lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa
(contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya
digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam riangan. Dengan
pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar
di lintasan sejak kebanyakan lintasan dirubah dari seperempat mil (402,3m) ke
400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan
kembali. Bagaimanapu, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil
(dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena perbedaan
signifikan yang mendunia.
·
Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.
·
Sprint: event yang termasuk 400m.
Event yang umum adalah 60m (hanya didalam ruangan), 100m, 200m dan 400m.
·
Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m,
800m, 1500m, satu mil dan 3000m.
·
Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana
pelarinya harus melewati rintangan seperti penghalang dan rintangan air.
·
jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000
m dan 10000 m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
·
Halang Rintang: 110 m
halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang menengah
(300 m di beberapa SMA).
·
Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet
, 4 x 800 m estafet , dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang
dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar.
·
Lari jalanan: dilangsungkan
di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan. Event biasa adalah 5km,
10km, setengah marathon dan marathon.
·
Event lapangan
·
Event melempar
·
Event lompat
·
yang sangat tidak biasa
·
Event ganda atau kombinasi
Ø Atletik
adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi : lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa
Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan
cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk
organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia).
Ø Beberapa
macam lari dalam atletik :
- lari jarak pendek,
- lari jarak menengah,
- lari panjang,
- lari estafet,dan
- lari halang rintang
- lari jarak pendek,
- lari jarak menengah,
- lari panjang,
- lari estafet,dan
- lari halang rintang
Ø nomor
dalam lempar yaitu:
1.Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220
mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.
2.Tolak Peluru
1.Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220
mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.
2.Tolak Peluru
3.Lontar Martil
4.Lempar
Lembing
Ø Macam
- Macam Strat
a. Start
berdiri (Flting Start)
b. Start melayang (Flying Start)
c. Start Jongkok (Cruched Start)
b. Start melayang (Flying Start)
c. Start Jongkok (Cruched Start)
Ø Cara
Melakukan Start Jongkok
Start pendek, cara melakukannya ialah lutuk kaki belakang diletakkan/ditempakkan pada ujung kaki yang muka,
jaraknya satu kepal. Jadi boleh dikatakan ujung kaki belakang hamper sejajar dengan tumit kaki yang muka.
Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu, letakkan dibelakang garis start. Bukan telapak tangan yang mengenai
tanah, tetapi pinggiran dari telunjuk dan ibu jari. Pandangan kemuka kurang lebih 1 setengah m, usahakan
badan jangan sampai renggang/tegang dan usahakan berat badan berada kedua belah tangan. Sehingga bila
ada tanda untuk berangkat sudah mudah untuk meluncur/bergerak. Karena dalam start ini harus dapat
mengubah keadaan sikap badan dari yang stabil/seimbang kepada sikap yang labil/tidak seimbang.
Start pendek, cara melakukannya ialah lutuk kaki belakang diletakkan/ditempakkan pada ujung kaki yang muka,
jaraknya satu kepal. Jadi boleh dikatakan ujung kaki belakang hamper sejajar dengan tumit kaki yang muka.
Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu, letakkan dibelakang garis start. Bukan telapak tangan yang mengenai
tanah, tetapi pinggiran dari telunjuk dan ibu jari. Pandangan kemuka kurang lebih 1 setengah m, usahakan
badan jangan sampai renggang/tegang dan usahakan berat badan berada kedua belah tangan. Sehingga bila
ada tanda untuk berangkat sudah mudah untuk meluncur/bergerak. Karena dalam start ini harus dapat
mengubah keadaan sikap badan dari yang stabil/seimbang kepada sikap yang labil/tidak seimbang.
Ø Latihan
Start untuk Lari
Hal – hal yang harus dihindari :
1. tidak cukup dorongan kedepan dan kurangnya lutut diangkat.
2. menjejakkan kaki keras – keras ketanah dan mendaratkannya dengan tunit.
3. Tubuh condong sekali kedepan atau melengkung sekali kedepan.
4. Memutar kepala dan menggerakan bahu secara berlebihan.
5. lengan diayunkan terlalu keatas dan ayunan terlampau jauh menyilang dada.
6. Pelurusan tang kurang sempurna dari kaki yang akan dilangkahkan.
7. Berlari Zig Zig dengan gerakan kekiri dan kanan.
8. Pada aba – aba komando siap kepala diangkat, dagu terlalu tinggi atau terlalu rendah, langkah yang kurang
sempurna dan condong kedepan secara tiba – tiba
Hal – hal yang harus dihindari :
1. tidak cukup dorongan kedepan dan kurangnya lutut diangkat.
2. menjejakkan kaki keras – keras ketanah dan mendaratkannya dengan tunit.
3. Tubuh condong sekali kedepan atau melengkung sekali kedepan.
4. Memutar kepala dan menggerakan bahu secara berlebihan.
5. lengan diayunkan terlalu keatas dan ayunan terlampau jauh menyilang dada.
6. Pelurusan tang kurang sempurna dari kaki yang akan dilangkahkan.
7. Berlari Zig Zig dengan gerakan kekiri dan kanan.
8. Pada aba – aba komando siap kepala diangkat, dagu terlalu tinggi atau terlalu rendah, langkah yang kurang
sempurna dan condong kedepan secara tiba – tiba
Ø Hal
– hal yang harus di utamakan :
1. Membuwat titik tertinggi pada kaki yang mengayun (kaki yang bebas) sama besar eksensinya dengan kaki
yang mendorong (kaki yang menyentuh tanah)
2. Membuwat kaki yang dilangkahkan seelastius mungkun.
3. Menjaga posisi tubuh sanma seperti jalan biasa.
4. Menjaga kepala tetap tegak dan pandangan lurus kedepan.
5. mengayunkan lengan sejajar dengan pinggul dan sedikit menyilang kebadan.
6. Membuwat gerak kaki yang sempurna dengan langkah secara horizontal.
7. Lari pada satu garis lurus dengan meletakkan kaki yang satu tepat di depan kaki yang lain.
8. pada komando siap gerakan tubuh condong kedepan dan bila tanda “bunyi” pistol dibunyikan tubuh bergerak
kedepan dengan lengan dan kaki
1. Membuwat titik tertinggi pada kaki yang mengayun (kaki yang bebas) sama besar eksensinya dengan kaki
yang mendorong (kaki yang menyentuh tanah)
2. Membuwat kaki yang dilangkahkan seelastius mungkun.
3. Menjaga posisi tubuh sanma seperti jalan biasa.
4. Menjaga kepala tetap tegak dan pandangan lurus kedepan.
5. mengayunkan lengan sejajar dengan pinggul dan sedikit menyilang kebadan.
6. Membuwat gerak kaki yang sempurna dengan langkah secara horizontal.
7. Lari pada satu garis lurus dengan meletakkan kaki yang satu tepat di depan kaki yang lain.
8. pada komando siap gerakan tubuh condong kedepan dan bila tanda “bunyi” pistol dibunyikan tubuh bergerak
kedepan dengan lengan dan kaki
Ø Nomor
lompat
a. Lompat Jauh
Yang menjadi
tujuan dari lompat jauh adalah pencapain jarak lompatan yang sejauh jauhnya.
Maka untuk
mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu si pelompat harus memahami unsur – unsure pokok pada
lompat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalm awalan :
mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu si pelompat harus memahami unsur – unsure pokok pada
lompat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalm awalan :
¬ Awalan,
yaitu untuk mendapat kecepatan pada waktu akan mellompat. Awalan itu harus
dilakukan dengan
secepat –
cepatnyaserta jangan mengubah langkah pada saat akan melompat. Jarak awalan
biasanya 30 – 50
meter.
Tolakan, yaitu
menolak sekuat _ kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat ke atas(tinggi
dan kedepan).
¬Sikap badan
diudara, yaitu harus diusahakan badan melayang Selama mungkin dan diusahakan
badan tetap
seimbang.¬
¬ Sikap
badan pada waktu jatuh/mendarat, yaitu sipelompat harus mengusahakan
jatuh/mendaray dengan
sebaik –
baiknyajangan sampai jatuhnya badan atau lengan ke belakang, karena akan
merugikan.mendaratlah
dengan kedua
kaki dan lengan kedepan.
Ø Macam
– macam gaya yang umum digunakan :
1. gaya jongkok atau Truck (kauer)
2. gaya berjalan diudara atau Lauf (walking/running in the air)
3. gaya menggantung atau melenting atau schnepper/hang.
1. gaya jongkok atau Truck (kauer)
2. gaya berjalan diudara atau Lauf (walking/running in the air)
3. gaya menggantung atau melenting atau schnepper/hang.
Ø Hal
– hal yang perlu dihindari :
1. Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
2. Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
3. Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.
4. Fase yang tidak seimbang.
5. Gerak kaki yang premature.
6. Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.
7. Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.
1. Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
2. Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
3. Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.
4. Fase yang tidak seimbang.
5. Gerak kaki yang premature.
6. Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.
7. Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.
Ø Hal
– hal yang harus diperhatikan/dilakukan
1. pelihara
kecepatan sampai saat menolak
2. capailah dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan.
3. Rubahlah sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak.
4. Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik
5. Capailah jangkuan gerak yang baik.
6. Gerak akhir agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya.
7. Latihan gerakan pendaratan.
8. Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki dalam meluruakan dan membengkokkan.
2. capailah dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan.
3. Rubahlah sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak.
4. Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik
5. Capailah jangkuan gerak yang baik.
6. Gerak akhir agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya.
7. Latihan gerakan pendaratan.
8. Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki dalam meluruakan dan membengkokkan.
b. Lompat
tinggi
Tujuan dari
lompat tinggi agar dapat mencapai lompatan yang setinggi – tingginya. Pada
lompat tinggi sama
halnya dengan lompat jauh, yaitu memerlukan :
Awalan biasanya ancang – ancang itu di pergunakan 3¬ langkah, 5 langkah dan 7 langkah dan sebagainya,
serta langkah yang terakhir panjang dan berat badan dibelakang.
Sikap badan saat berada di atas mistar.¬
Sikap badan saat waktu jatuh dan mendarat.¬
halnya dengan lompat jauh, yaitu memerlukan :
Awalan biasanya ancang – ancang itu di pergunakan 3¬ langkah, 5 langkah dan 7 langkah dan sebagainya,
serta langkah yang terakhir panjang dan berat badan dibelakang.
Sikap badan saat berada di atas mistar.¬
Sikap badan saat waktu jatuh dan mendarat.¬
Ø Macam
macam gaya pada lompat tinggi
1. gaya Gunting
(Scissors)
Gaya gunting ini beleh dikatakan gaya Swenney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan
gaya jongkok.Terjadi pada tahun 1880 – permulaan abad ke 20. maka antara tahun 1896 swenny mengubahnya
dari gaya jongkok itu menjadi gaya gunting. Karena gaya jongkok kurang ekonomis.
Gaya gunting ini beleh dikatakan gaya Swenney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan
gaya jongkok.Terjadi pada tahun 1880 – permulaan abad ke 20. maka antara tahun 1896 swenny mengubahnya
dari gaya jongkok itu menjadi gaya gunting. Karena gaya jongkok kurang ekonomis.
Cara melakukan:
si pelompat
mengambil awalan dari tengah¬
¬ Bila
si pelompat pada saat akan melompat, memakai tumpuan kaki kiri (bila ayunan
kaki kanan), maka ia
mendart (jatuh) dengan kaki lagi.
Di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan
tadi.¬
Di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan
tadi.¬
2. gaya guling
sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan
jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, bdari tengah tapi dari samping.
3. Gaya Guling (Straddle)
Cara melakukan :
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan
jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, bdari tengah tapi dari samping.
3. Gaya Guling (Straddle)
Cara melakukan :
¬ Pelompat
mengambil awalan dari samping atara 3, 5, 7, 9, langkah: Tergantung ketinggian
yang pentung
dalam mengambi
awalan langkahnya ganjil.
Pada saat akan
melompat langkah yang terkhir panjang.¬
¬ Menumpu
pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/kanan kedepan. Setelah kaki
ayun itu melewati
mistar cepat
badan balikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkup.pantat usahaka lebih
tinggi dari keoala,
jadi kepala tunduk.
Pada waktu mendarat atau jatuh yang¬ ppertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan
menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu dan berkhir
dengan cepat.
jadi kepala tunduk.
Pada waktu mendarat atau jatuh yang¬ ppertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan
menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu dan berkhir
dengan cepat.
Ø Gaya Fosbury Flop
Cara
melakukannya :
Awalan,haus dilakukan dengan cepat dan menikung/agak melingkar,dengan langkah untuk awalan tersebut kira
– kira 7-9 langkah.¬
Awalan,haus dilakukan dengan cepat dan menikung/agak melingkar,dengan langkah untuk awalan tersebut kira
– kira 7-9 langkah.¬
¬ Tolakan, Untuk tolakan
kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainny. Yakni harus kuat dengan
bantuan
ayunan kedua tangan
untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki
kana,
maka tolaka harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan
keatas disamping kepala, maka badan melompat keaas dan membuwat putaran 180 derajat dan dilakukan
bersama – sama.
Sikap badan diatas mistar, Hendaknya¬ sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung
lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar merupakan busur yang
melenting.
Cara mendarat, mendarat¬ pada karet busa dengan ukuran(ukuran 5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan
di atasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan yang mendarat pertama kali adalah punggumg dan
bagian belakang kepala.
maka tolaka harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan
keatas disamping kepala, maka badan melompat keaas dan membuwat putaran 180 derajat dan dilakukan
bersama – sama.
Sikap badan diatas mistar, Hendaknya¬ sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung
lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar merupakan busur yang
melenting.
Cara mendarat, mendarat¬ pada karet busa dengan ukuran(ukuran 5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan
di atasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan yang mendarat pertama kali adalah punggumg dan
bagian belakang kepala.
Ø Hal – hal yang perlu
diperhatikan :
1. Lari awalan yang terlalu cepat
2. Meluruskan kaki penolak terlalu jauh kedepan.
3. Gerak kombinasi kaki yang tidak sempurna.
4. Badan condong mendekati mistar.
5. Posisi tangan pada mistar terlalu tinggi.
6. Melewati mistar dalam posisi duduk.
7. Membuat lengkung badan terlalu awal.
8. Gerak terlambat dari gaerk angkat kaki akhir.
1. Lari awalan yang terlalu cepat
2. Meluruskan kaki penolak terlalu jauh kedepan.
3. Gerak kombinasi kaki yang tidak sempurna.
4. Badan condong mendekati mistar.
5. Posisi tangan pada mistar terlalu tinggi.
6. Melewati mistar dalam posisi duduk.
7. Membuat lengkung badan terlalu awal.
8. Gerak terlambat dari gaerk angkat kaki akhir.
Ø Hal – hal yang harus
di utamakan :
1. Lari awalan dengan kecepatan yang terkontrol.
2. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak.
3. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar.
4. Usahakan angkat vertikan pada saat take off/pada saat kaki bertolak meninggalkan tanah.
5. Doronnglah bahu dan lengan keatas pada saat take off.
6. Lengkungkan punggung di atas mistar.
7. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalm dari lutut kaki ayun (bebas).
8. Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkung
1. Lari awalan dengan kecepatan yang terkontrol.
2. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak.
3. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar.
4. Usahakan angkat vertikan pada saat take off/pada saat kaki bertolak meninggalkan tanah.
5. Doronnglah bahu dan lengan keatas pada saat take off.
6. Lengkungkan punggung di atas mistar.
7. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalm dari lutut kaki ayun (bebas).
8. Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkung
oke sama2
ReplyDelete