KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM

KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM
1. Kelimpahan Unsur-Unsur Di Alam
 Unsur yang merupakan komponen dasar penyusun materi, ditemukan di alam dalam bentuk unsur, senyawa, maupun campurannya baik di kerak bumi, air, dan atmosfer. Untuk dapat mengekstrak dan mengolahnya di perlukan pemahaman sifat-sifat unsur.

Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu
*             kerak samudra dan kerak benua.
*             Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangka
*             kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.
            Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.




1.Kelimpahan Unsur-Unsur Di Alam
            Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran proses pengolahannya. Dewasa ini orang lebih memilih mendaur ulang aluminium bekas dari pada mengambil dari bijihnya karena biayanya lebih murah.
Tabel Kelimpahan Unsur Di Alam
Unsur
% Massa
Unsur
% Massa
Oksigen
49,20
Klor
0,19
Silikon                        
25,67
Fosfor
0,11
Almunium
7,50
Mangan
0,09
Besi
4,71
Karbon
0,08
Kalsium
3,39
Belerang
0,06
Natrium
2,63
Barium
0,04
Kalium
2,40
Nitrogen
0,03
Magnesium
1,93
Fluor
0,03
Hidrogen
0,87
Stronsium
0,02
Titanium
0,58
Unsur lain
0,47
1. Komposisi alkali dalam kerak bumi.
            Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawaUnsur yang paling banyak adalah Na dan K.Kedua unsur ini banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl.
2. Unsur-unsur alkali
            Unsur- unsur alkali tanah tidak terdapat bebas di alam, tetapi terdapat dalam bentuk senyawanya, yaitu :
a. Berilium terdapat dalm biji beril (Be3Al2(SiO3)6.
b. Magnesium sebagai dolomite (MgCO3.CaCO3), karnalit KCl.MgCl2.6H2O).
c. Kalsium sebagai CaCO3pada batu kapur dan pualam,batu tahu/gipsum (CaSO4.2H2O).
d. Stronsium sebagai stronsianit (SrCO3) dan galestin (SrSO4).
e. Barium sebagai bijih barit (BaSO4).
3. Unsur-unsur periode ketiga di alam
Unsur
Sebagai Senyawa
Na
NaNO3                            : Senyawa chili
NaCl                                : Dalam air laut
Mg
MgCO3                            : Magnesit
MgSO4.7H2O                   : Garam inggris
KCl.MgCl2.6H2O            : Kamalit
MgCO3.CaCO3                  : Dolomit
MgCl2                               : Dalam air laut

Unsur
Sebagai Senyawa
Al
Al2O3.2SiO2.2H2O     : Kaolin

Al2O3.nH2O                 : Bauksit            
Na3AlF6                        : Kriolif 
Si
SiO2                               : Pasir
Al2O3.2SiO2.2H2O       : Tanah liat
P
Ca3(PO4)2                     : Fosfit, dalam tulang
S
Bebas di alam
Fe S2                              : Pirit
CaSO4.2H2O                : Gips
Cl
NaCl                              : Dalam air laut

4. Unsur-unsur transisi periode keempat di  alam
            Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/ mineral berupa oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi periode keempat.
Logam
Nama Mineral
Rumus
Ti
Rutile
Cr
Cr
Kromit
Mn
Mn
Pirolusit
Manganit
MnO2
Mn2O3.H2O
Fe
Hematit
Magnetit
Pirit
Siderit
Limonit
Fe2O3
Fe3O4
FeS2
FeCO3
Fe2O3.H2O
CO
Kobaltit
CO ASS
Ni
Pentlandit
Fenis

 Sifat-sifat Unsur
A. Sifat-sifat Unsur Golongan Utama
a.Sifat Halogen
1) Halogen merupakan golongan yang sangat reaktif dalam menerima elektron dan bertindak sebagai oksidator kuat dalam satu golongan. Makin ke atas, oksidator makin kuat.
2) Keelektronegatifan halogen dalam satu golongan makin ke atas makin besar. Unsur yang paling elektronegatif dibanding unsur lain dalam sistem periodik adalah fluor (perhatikan data keelektronegatifan).
3) Jari‑jari atom halogen dalam satu golongan makin ke atas makin kecil.Ini berarti makin ke atas ukuran molekul makin kecil, maka gaya tarik‑menarik antar molekul(gaya Van der Waals) akan makin kecil.Perhatikan juga titik didih dan titik lelehnya,makin ke atas makin kecil.Unsur halogen sangat berbahaya terhadap mata dan tenggorokan.Unsur halogen mempunyai bau yang merangsang dan berwarna.Walaupun brom berwujud cair,tetapi brom mudah sekali menguap.Begitu juga iodiummudah sekali menyublim.
4) Unsur golongan halogen bersifat oksidator. Urutan kekuatan oksidator halogen dapat dilihat dari data potensial reduksinya:

F2+ + 2e            2Fe– ; E°=+2,87V
Cl2-+2e             2Cl ; E°=+1,36V
Br2++2e            2Br ; E°=+1,07V
I
2 + 2 e             2 I–  ;  E° = +0,54 V
Berdasarkan data tersebut,makin ke atas,daya oksidasinya (oksidator) makin kuat.Data ini dapat digunakan untuk memperkirakan apakah reaksi halogen dengan senyawa halida dapat berlangsung atau tidak.Caranya dengan menghitung potensial sel,jika hargap otensial sel positif berarti reaksi berlangsung dan jika harga potensial sel negatif berarti reaksi tidak berlangsung.
Sifat
Fluor
Klor
Brom
Iodium
Astatin
Masa atom
19
35,5
80
127
210
Jari-jari atom
72
99
115
133
155
Titik leleh (0C)
-220
-101
-7
113
302
Titik didih(0C)
-188
-35
59
183
337
Keelektronegatifan
4,1
2,8
2,8
2,5
2,2
Wujud
gas
gas
cair
padat
padat
Warna
Kuning muda
Hijau kekuningkuningan
Merah Coklat
Ungu



5) Mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu, kecuali fluor.
Bilangan Oksidasi
Oksidasi Halogen
Asam Oksidasi
Nama Umum

Fluorin
Klorin
Bromin
iodin
Klorin
Bromin
Iodin

+1
-
Cl2O
Br2O
I2O
HClO*
HBrO*
HIO*
Asam hipohalit
+3
-
Cl2O3
Br2O3
I2O3
HClO2*
HBrO2*
HIO2*
Asam halit
+5
-
Cl2O7
Br2O5
I2O5
HClO3*
HBrO3*
HIO3
Asam halat
+7
-
Cl2O7
Br2O7
I2O7
HClO4
HBrO4*
HIO4
Asam perhalat




b. Sifat Fisika Halogen

Sifat Fisis
Li
Na
K
Rb
Cs
Titik didih(0C)
1.342
883
759
688
671
Titil leleh(0C)
180.5
93.7
63.3
39.5
28,4
Energi Ionisasi(Kj/mol)
520,2
495,8
418,8
403
375,7
Jari-jari ion (Å)
0,60
0,95
1,33
1,48
1,69
KonfigurasiElektron
2,1
2.8.1
2.8.8.1
2.8.18.8.1
2.8.18.18.8.1
Keelektronegatifan
1,0
0,9
0,8
0,8
0,7
Kerapatan(g/cm3)
0,534
0,971
0,862
1,532
1,873


B. Gas Mulia
            Unsur-unsur gas mulia dalam sistem periodik menempati golongan VIII A yang terdiri dari unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe) dan Radon (Rn). Struktur elektron terluar gas mulia yang oktet (8) (kecuali helium duplet (2) merupakan struktur yang paling stabil, oleh karena itu gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain sehingga disebut gas inert (lamban). Pada tahun 1962 Neil Bartlett berhasil mensintesis senyawa gas mulia yaitu XePtF
6. Dalam waktu yang singkat ahli kimia yang lain menunjukkan bahwa Xenon dapat bereaksi langsung dengan Fluor membentuk XeF2, XeF4, dan XeF6. Sejak saat itu istilah inert tidak lagi sesuai dan para ahli kimia mulai menyebut dengan golongan gas mulia.
1. Sifat  Gas Mulia
Sifat
Helium
Neon
Argon
Kripton
Xenon
Radon
Nomor atom(z)
2
10
18
36
54
86
Konfigurasi elektron
1S2
1S2P2
3S23P6
4S24P6
5S25P6
6S26P6
Titik cair(0C)
-272,2
-248,6
-189,4
-157,2
-111,8
-71
Titik didih(0C)
-268,9
-246,0
-185,9
-153,4
-108,1
-62
Rapatan(g/cm3)
0,178
0,900
1,78
3,73
5,89
9,73
Energi potensial(ev)
24,6
21,6
15,8
14,0
12,1
10,7
Jari-jari atom(Å)
0,50
0,65
0,95
1,10
1,30
1,45
Keelektronegatifan
2,7
4,4
3,5
3,0
2,6
2,4
Wujud gas mulia
            Unsur gas mulia terdapat sebagai gas tak berwarna yang monoatomik, ini erat kaitannya dengan struktur elektron oktet dan duplet dari gas mulia. Sedangkan wujud gas pada suhu kamar disebabkan titik cair dan titik didih gas mulia yang rendah.
Titik cair dan titik didih
            Titik cair dan titik didih gas mulia meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antar atom gas mulia sesuai bertambahnya massa atom relatif (Ar).
Kelarutan
            Kelarutan gas mulia dalam air bertambah besar dari Helium (He) hingga Radon (Rn). Pada suhu 0 °C dalam 100 ml air terlarut 1 ml He, 6 ml Ar, dan 50 ml Rn.
  • Unsur-unsur gas mulia mengandung 8 elektron pada kulit terluarnya kecuali He mengandung 2 elektron.
  • Energi ionisasinya sangat tinggi, akibatnya unsurunsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsurunsur lainnya.
  • Molekul gas mulia monoatomik.
C. Alkali
1. Sifat Fisis Alkali
Sifat Fisis
Li
Na
K
Rb
Cs
Titik didih(0C)
1.342
883
759
68,8
671
Titik Leleh(0C)
180.5
93,7
63,3
39,5
28,4
Energi Ionisasi(Kj/mol)
520,2
495,8
418,8
403
375,7
Jari-jari ion (Å)
0,60
0,95
1,33
1,48
1,69
Konfigurasi elektron
2,1
2,8.1
2.8.8.1
2.8.18.8.1
2.8.18.18.8.1
Keelektro negatifan
1,0
0,9
0,8
0,8
0,7
Kerapetan (g/cm3)
0,534
0,971
0,862
1,532
1,873
            Dapat dilihat bahwa sebagai logam, golongan alkali tanah mempunyai sifat yang tidak  biasa, yaitu titik lelehnya yang relatif rendah, rapatannya yang relatif rendah, dan kelunakannya. Semua unsur logam alkali ini dapat dengan mudah diubah bentuknya dengan memencetnya di antara jempol dan jari telunjuk (dengan melindungi kulit baik-baik). Unsur-unsur pada golongan ini mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan ratarata yang paling rendah. Hal ini dikarenakan ukuran atom dan jarak yang relatif besar antara elektron terluar dengan inti.

2. Sifat Kimia Alkali
Unsur
Li
Na
K
Rb dan Cs
a.Dengan udara
Perlahan-lahan terjadi Li2O
Cepat terjadi Na2O dan Na2O2
Cepat terjadi K2O
Terbakar terjadi Rb2O Cs2O
b.Dengan air         
2L+2H2O→2LOH+H2(g)

c.Dengan asam kuat 2L+2H+→2L++H2(g)

d. Dengan halogen 2L+X2→2LH

Warna nyala api
merah
kuning
ungu
-
Garam atau basa yang sukar larut dalam air
CO32-
-
ClO4- dan


OH-.PO43-

Co(NO2)63-


D. Logam Alkali Tanah
1.Sifat Fisis Alkali Tanah
            Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa golongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat. Meskipun lebih keras dari golongan IA, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi.
Sifat fisis
Be
Mg
Ca
Sr
Ba
Titik didih(0C)
2.471
1090
1.484
1.382
1.897
Titik leleh(0C)
1.287
650
842
777
727
Energi ionisasi(kj/mol)
899.4
737.7
589.8
549.5
502.9
Jari-jari ionÅ
1.25
1.45
1,74
1,92
1,98
Konfigurasi elektron
2.2
2.8.2
2.8.8.2
2.8.18.8.2
2.8.18.18.8.2
Keelektronegatifan
1,5
1,2
1,0
1,0
0,9
Kerapatan
1.848
1,738
1,55
2.54
3.51
            Unsur-unsur logam alkali tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar dari barium yang kira-kira sama keras dengan timbal, sampai berilium yag cukup keras untuk menggores kebanyakan logam lainnya. Golongan ini mempunyai struktur elektron yang sederhana, unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai 2 elektron yang relatif mudah dilepaskan. Selain energi ionisasi yang relatif rendah, keelektronegatifan rata-rata golongan ini juga rendah dikarenakan ukuran atom nya dan jarak yang relatif besar antara elektron terluar dengan inti.

2. Sifat Kimia Alkali Tanah
Sifat
indikator
1. reaksi dengan :

a. udara
Menghasilkan MO dan MN , bila dipanaskan
Dalam keadaan dingin dapat menghasilkan MO dan MN , dipermukaan

b. air
Tidak nereaksi
Bereaksi dengan uap air membentuk MO dan H
Bereaksi dalam keadaan dingin membentuk M(OH) dan H makin ke kanan makin reaktif
c. hidrogen
Tidak bereaksi
M+H               MH(hidrida)

d. klor
M-X                 MX(garam)
e. asam
M+2H             M₂⁻ + H
2. Sifat oksidasi
Amfoster
Basa

3. kestabilan peroksida
Peroksidanya tidak dikenal
Makin stabil sesuai dengan arah panah

4. kestabilan karbonar
Mengurai paa pemanasan agak tinggi
(suhu pemanasan antara 550ºc – 1.400ºc)

E. Unsur Perioda Ketiga




Sifat Fisika dan Kimia
a. Sifat Fisika Unsur-unsur Periode Ketiga
            Unsur-unsur yang ada di dalam periode ketiga terdiri dari unsur logam (Na, Mg, Al),metaloid(Si),nonlogam(P,S,Cl),dan gas mulia (Ar).Keelektronegatifan unsur-unsur periode ketiga semakin ke kanan semakin besar diakibatkan oleh jari-jari atomnya yang semakin ke kanan semakin kecil. Kekuatan ikatan antar atom dalam logam meningkat (dari Na ke Al). Hal ini berkaitan dengan pertambahan elektron valensinya. Silikon merupakan semikonduktor/isolator karena termasuk metaloid. Unsur ini mempunyai ikatan kovalen yang sangat besar, begitu juga dengan fosfor, belerang, dan klorin yang merupakan isolator karena termasuk unsur nonlogam.
b. Sifat Kimia Unsur-unsur Periode Ketiga Natrium merupakan reduktor terkuat,sedangkan klorin merupakan oksidator terkuat.Meskipun natrium,magnesium,dan aluminium merupakan reduktor kuattetapi kereaktifannya berkurang dari Na ke Al.Sedangkan silikon merupakan reduktor yang sangat lemah,jadi hanya dapat bereaksi dengan oksidator-oksidator kuat, misalnya klorin dan oksigen.Di lain pihak selain sebagai reduktor, fosfor juga merupakan oksidator lemah yang dapat mengoksidasi reduktor kuat, seperti logam aktif. Sedangkan belerang yang mempunyai daya reduksi lebih lemah daripada fosfor ternyata mempunyai daya pengoksidasi lebih kuat daripada fosfor. Sementara klorin dapat mengoksidasi hampir semua logam dan nonlogam karena klorin adalah oksidator kuat.Unsur-unsur periode ketiga, yaitu NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, H2SiO3, H3PO4, H2SO4,dan HClO4.
            Sifat hidroksida unsur-unsur periode ketiga tergantung pada energi ionisasi  nya. Hal ini dapat dilihat dari jenis ikatannya. Jika ikatan M – OH bersifat ionik dan hidroksidanya bersifat basa karena akan melepas ion OH– dalam air, maka energi ionisasinya rendah. Tetapi jika ikatan M – OH bersifat kovalen dan tidak lagi dapat melepas ion OH, maka energi ionisasinya besar. NaOH tergolong basa kuat dan mudah larut dalam air, Mg(OH)
2 lebih lemah daripada NaOH tetapi masih termasuk basa kuat. Namun Al(OH)3 bersifat amfoter, artinya dapat bersifat asam sekaligus basa. Hal ini berarti bila Al(OH)3 berada pada lingkungan basa kuat, maka akan bersifat sebagai asam, sebaliknya jika berada pada lingkungan asam kuat, maka akan bersifat sebagai basa. Sedangkan H2SiO3 atau Si(OH)4, merupakan asam lemah dan tidak stabil, mudah terurai menjadi SiO2 dan H2O. Begitu pula dengan H3PO4 atau P(OH)5 yang juga merupakan asam lemah. Sementara H2SO4 atau S(OH)6 merupakan asam kuat, begitu juga HClO4 atau Cl(OH)7 yang merupakan asam sangat kuat.
F. Unsur Transisi 
Sifat fisis
Se
Ti
V
Cr
Mn
Fe
Co
Ni
Cu
Zn
Titik didih(0C)
2.836
3.287
3.407
2.671
2.061
2.861
2.927
2.913
2.562
907
Titik leleh(0C)
1.514
1.668
1.910
1.907
1.246
1.538
1.495
1.455
1.085
420
Energi ionisasi(kj/mol)
631
658
650
653
717
759
758
737
745
906
Jari-jari ion (Å)
1,61
1,45
1,32
1,25
1,24
1,24
1,25
1,25
1,28
1,33
Konfigurasi electron
2.8.9.2
2.8.10.2
2.8.11.2
2.8.13.1
1.8.13.2
2.8.14.2
2.8.15.2
2.8.16.2
2.8.11.8.1
2.8.18.2
Keelektronegatifan
1,3
1,5
1,6
1,6
1,5
1,8
1,8
1,8
1,9
1,6
Kerapatan(g/cm3)
2,99
4,51
6,1
7,27
7,30
7,86
8,9
8,9
8,92
7,1

KESIMPULAN
            Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB – VIIB dan VIII. Sesuai dengan pengisian elektron pada subkulitnya, unsur ini termasuk unsur blok d, yaitu unsur-unsur dengan elektron valensi yang terletak pada subkulit d dalam konfigurasi elektronnya. Pada bagian ini unsur-unsur transisi yang akan dibahas adalah unsur transisi pada periode 4, yang terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).

1. Sifat Logam Transisi
            Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap, dan penghantar listrik dan panas yang baik. Perak merupakan unsur transisi yang mempunyai konduktivitas listrik paling tinggi pada suhu kamar dan tembaga di tempat kedua. Dibandingkan dengan golongan IA dan IIA, unsur logam transisi lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dan kerapatan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena unsur transisi berbagi elektron pada kulit d dan s, sehingga ikatannya semakin kuat.

2. Bilangan Oksidasi
            Tidak seperti golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2, unsur-unsur logam transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Seperti vanadium yang punya bilangan oksidasi +2, +3, dan +4.
3. Sifat Kemagnetan
            Setiap atom dan molekul mempunyai sifat magnetik, yaitu paramagnetik, di mana atom, molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan magnet karena ada elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya dan diamagnetik, di mana atom, molekul, atau ion dapat ditolak oleh medan magnet karena seluruh elektron pada orbitnya berpasangan. Sedangkan pada umumnya unsur-unsur transisi bersifat paramagnetik karena mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada orbital-orbital d-nya. Sifat paramagnetik ini akan semakin kuat jika jumlah elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya semakin banyak. Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn bersifat paramagnetik, sedangkan Cu dan Zn bersifat diamagnetik. Untuk Fe, Co, dan Ni bersifat feromagnetik, yaitu kondisi yang sama dengan paramagnetik hanya saja dalam keadaan padat.
4. Ion Berwarna
            Tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir sama menyebabkan timbulnya warna pada ion-ion logam transisi. Hal ini terjadi karena elektron dapat bergerak ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak. Pada golongan transisi, subkulit 3d yang belum terisi penuh menyebabkan elektron pada subkulit itu menyerap energi cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar. Misalnya Ti
2+ berwarna ungu, Ti4+ tidak berwarna, Co2+ berwarna merah muda, Co3+ berwarna biru, dan lain sebagainya.
Beberapa kegunaan unsur-unsur transisi
a. Skandium, digunakan pada lampu intensitas tinggi.
b. Titanium, digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia (pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik).
c. Vanadium, digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat.
d. Kromium, digunakan sebagai plating logam-logam lainnya.
e. Mangan, digunakan pada produksi baja dan umumnya alloy manganbesi.
f. Besi, digunakan pada perangkat elektronik.
g. Kobalt, digunakan untuk membuat aliansi logam.
h. Nikel, digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat, membuat monel.
i. Tembaga, digunakan pada alat-alat elektronik dan perhiasan.
j. Seng, digunakan sebagai bahan cat putih, antioksidan pada pembuatan ban mobil, dan bahan untuk melapisi tabung gambar televisi.
Warna Unsur Transisi Beserta Bilangan Oksidasi nya
Blok/Unsur
+2
+3
+4
+5
+6
+7
Sc
-
Tidak berwarna
Tidak berwarna
-
-
-
Ti
-
Ungu
Biru
-
-
-
V
Ungu
Hijau
-
Merah
Jingga
-
Cr
Biru
Hijau
-
-
Hijau
-
Mn
Merah muda
-
-
-
-
Ungu
Fe
Hijau muda
Kuning
-
-
-
-
Co
Merah muda
  biru
-
-
-
-
N
Hijau
-
-
-
-
-
Cu
Biru
-
-
-
-
-
Zn
Tidak berwarna
-
-
-
-
-
            Dengan mengetahui letak periode dan golongan suatu unsur dalam tabel periodik, kita dapat mengetahui sifat-sifat unsur tersebut.Nomor atom menentukan jumlah elektron dan jumlah elektron menentukan konfigurasi elektron yang menentukan periode dan golongan unsur. Sementara itu,periode dan golongan menentukan sifat-sifat unsur.
           
Sifat unsur dibedakan menjadi dua, yaitu unsur logam dan nonlogam.Unsur logam dan nonlogam menempati posisi yang khas di dalam tabel periodik.Unsur-unsur logam terdapat di sebelah kiri sedangkan unsur-unsur nonlogam terdapat di sebelah kanan tabel periodik.
            Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur logam cenderung melepaskan elektron (energi ionisasi kecil), sedangkan unsur nonlogam menangkap elektron (keelektronegatifan besar). Pada tabel periodik, sifatsifat logam semakin ke bawah semakin bertambah sedangkan semakin ke kanan semakin berkurang.
            Unsur bagian kiri tabel periodik (IA dan IIA) memiliki sifat logam paling kuat, sedangkan unsur-unsur paling kanan (VIIA) mempunyai sifat nonlogam paling kuat. Antara unsur logam dan nonlogam terdapat unsur peralihan yang mempunyai sifat logam dan nonlogam sekaligus.


Comments

  1. aku rahmat pelaajar sma.terima kasih untuk berbaginya kawan tetap semangat atas apa yang kamu kerjakan dan sempga berhasil

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

MAKALAH FISIKA "GERAK PARABOLA"

(Makalah) Bentuk-Bentuk Organisasi

Fungsi arccos, arcsin, arctan dalam excel 2010